Skip to main content

Tantangan Ekonomi di Korea Utara: Dampak Kekeringan, Pandemi, dan Sanksi Dunia

Korea Utara menghadapi berbagai tantangan ekonomi selama bertahun-tahun, terutama sejak 2015 saat mengalami kekeringan terburuk dalam seabad terakhir. Kekeringan tersebut memicu kekhawatiran tentang kelangkaan pangan. Meski telah dilakukan reformasi pertanian, kekeringan masih terus dilaporkan hingga tahun 2019.



Pada tahun 2021, Kim Jong-un mengakui bahwa ekonomi Korea Utara mengalami penurunan karena kesalahan manajemen dan sanksi dunia yang diperketat, yang semakin diperparah oleh pandemi COVID-19. Sejarah ekonomi Korea Utara ditandai oleh stagnasi, krisis yang signifikan, dan periode pemulihan yang terputus-putus.


Pembangunan ekonomi Korea Utara bergantung sangat besar pada bantuan dari negara-negara sosialis lainnya, terutama Uni Soviet dan China. Sistem sosialis dan struktur ekonomi yang terpusat, mobilisasi massal penduduk, serta isolasi dari pasar global berkontribusi pada stagnasi ekonomi Korea Utara.


Kondisi ekonomi di Korea Utara semakin memburuk akibat penurunan 50% bantuan dari negara-negara sosialis, serta bencana alam seperti banjir. Meski begitu, Korea Utara terus berusaha untuk mengatasi tantangan tersebut dengan melakukan reformasi dan diversifikasi ekonomi. Pada akhirnya, keberhasilan pembangunan ekonomi Korea Utara bergantung pada kemauan dan kemampuan negara tersebut untuk membuka diri dan berintegrasi dengan pasar global.

Comments

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.