Skip to main content

Eksistensialisme Menurut Kierkegaard: Pemikiran dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Kita

Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang keberadaan dan makna hidup Anda? Apakah Anda merasa sulit untuk mengambil keputusan dan menemukan tujuan hidup yang autentik? Jika ya, Anda mungkin tertarik untuk belajar tentang eksistensialisme, suatu aliran filsafat yang berfokus pada keberadaan individu dan keterkaitannya dengan dunia.



Salah satu tokoh penting dalam eksistensialisme adalah Soren Kierkegaard, seorang filsuf Denmark yang hidup pada abad ke-19. Dalam artikel ini, kita akan membahas pemikiran Kierkegaard tentang eksistensialisme, kritiknya terhadap gereja Denmark pada masanya, dan pengaruhnya dalam kehidupan kita saat ini.


1. Pengenalan tentang Eksistensialisme


Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang muncul pada abad ke-20, tetapi sebenarnya sudah ada sejak Abad Pertengahan. Fokus utama dari eksistensialisme adalah keberadaan individu dan keterkaitannya dengan dunia. Eksistensialisme menekankan bahwa manusia harus mengambil tanggung jawab penuh atas hidupnya sendiri, dan menentukan arti dan tujuan hidup mereka sendiri.


2. Pemikiran Kierkegaard tentang Eksistensialisme


Menurut Kierkegaard, yang nyata dan konkret adalah individu, bukan kelompok atau masyarakat. Kierkegaard mengkritik formalisme agama Gereja Protestan Denmark pada masanya, di mana orang pergi ke gereja karena tekanan sosial bukan keputusan pribadi untuk terhubung dengan Tuhan.


Kierkegaard juga berpendapat bahwa eksistensi manusia adalah sesuatu yang individual dan subjektif, dan bahwa setiap orang harus menemukan keberadaannya sendiri. Menurutnya, manusia hanya bisa mencapai kemerdekaan dan keselamatan dengan melakukan pilihan eksistensial mereka sendiri, yang melibatkan keberanian untuk melawan kerumunan dan melampaui batasan-batasan yang ditetapkan oleh masyarakat.


3. Kritik Kierkegaard terhadap Gereja Denmark


Kierkegaard sangat kritis terhadap Gereja Protestan Denmark pada masanya, di mana kebanyakan orang pergi ke gereja karena tekanan sosial dan bukan keinginan pribadi untuk terhubung dengan Tuhan. Dia berpendapat bahwa Gereja mengajarkan doktrin-doktrin abstrak yang tidak berarti bagi kehidupan sehari-hari, dan hanya berfokus pada ritual formal tanpa memperhatikan kebutuhan spiritual individu.


Kritik Kierkegaard terhadap Gereja Denmark pada masanya juga menekankan perlunya kebebasan individu dalam melakukan pilihan agama. Menurutnya, keyakinan agama haruslah didasarkan pada pilihan pribadi yang autentik, dan bukan dipaksakan oleh masyarakat atau kekuasaan politik.


4. Pengaruh Kierkegaard dalam Kehidupan Kita

Meskipun Kierkegaard hidup pada abad ke-19, pemikirannya tentang eksistensialisme masih sangat relevan dalam kehidupan kita saat ini. Konsep tentang individu sebagai pusat keberadaan masih menjadi topik hangat dalam dunia filsafat, psikologi, dan budaya populer.


Pemikiran Kierkegaard tentang kebebasan individu dan pengambilan keputusan juga sangat penting dalam kehidupan kita saat ini. Dalam dunia yang kompleks dan penuh tekanan, banyak orang merasa sulit untuk menemukan tujuan hidup yang autentik dan mengambil keputusan yang benar-benar mereka inginkan. Namun, pemikiran Kierkegaard mengajarkan kita untuk memiliki keberanian untuk memilih jalan hidup kita sendiri, dan menentukan arti hidup kita sendiri.


Film-film seperti "A.I. Artificial Intelligence" karya Steven Spielberg, juga mencerminkan konsep eksistensialisme yang diajarkan oleh Kierkegaard. Film tersebut menggambarkan keberanian seorang robot anak-anak untuk mengejar arti hidupnya sendiri, meskipun hal tersebut berlawanan dengan program-program yang telah ditentukan oleh penciptanya.


Selain itu, kritik Kierkegaard terhadap formalisme agama dan tekanan sosial juga sangat penting dalam dunia agama saat ini. Banyak orang masih memilih untuk mengikuti agama karena tekanan sosial atau kebiasaan, bukan karena keyakinan yang autentik. Pemikiran Kierkegaard mengajarkan kita untuk melakukan pilihan agama yang berdasarkan kebebasan dan keinginan pribadi, dan bukan karena dipaksakan oleh masyarakat atau kekuasaan politik.


Kesimpulan

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang berfokus pada keberadaan individu dan keterkaitannya dengan dunia. Pemikiran Kierkegaard tentang eksistensialisme sangat penting dalam kehidupan kita saat ini, terutama dalam hal menemukan arti hidup yang autentik dan mengambil keputusan yang benar-benar kita inginkan.


Kritik Kierkegaard terhadap formalisme agama dan tekanan sosial juga masih relevan dalam dunia agama saat ini, di mana banyak orang memilih untuk mengikuti agama karena tekanan sosial atau kebiasaan, bukan karena keyakinan yang autentik. Kita dapat mempelajari banyak hal dari pemikiran Kierkegaard dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam hal menemukan tujuan hidup yang autentik dan melakukan pilihan yang berdasarkan kebebasan dan keinginan pribadi.

Comments

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.