Freidoune Sahebjam, seorang jurnalis Prancis yang keturunan Iran, menulis buku 'La Femme Lapidee' pada tahun 1990. Buku ini menceritakan kisah nyata seorang perempuan Iran bernama Soraya yang dihukum rajam karena dituduh berzina oleh suaminya dan seorang pemuka agama di kota Kupayeh, Iran.
Buku ini merupakan sebuah karya sastra yang menggugah hati pembaca. Buku ini mengungkapkan betapa kejamnya praktik rajam yang masih dilakukan di beberapa negara Islam. Buku ini juga menyoroti masalah diskriminasi gender yang merugikan perempuan. Buku ini menantang pembaca untuk berpikir kritis dan berempati terhadap nasib Soraya.
Salah satu kekuatan buku ini adalah penggambaran karakter Soraya yang kuat dan berani. Meskipun dia tahu bahwa dia tidak bersalah dan menjadi korban fitnah, dia tetap menjalani hukuman rajam dengan tegar. Dia tidak memohon belas kasihan atau mengutuk orang-orang yang menghukumnya. Dia hanya berdoa kepada Tuhan dan mempercayakan dirinya kepada-Nya.
Buku ini juga memiliki karakter Zahra yang merupakan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Zahra adalah bibi Soraya yang mencintai dan melindungi keponakannya. Zahra berusaha membongkar kebohongan suami Soraya dan pemuka agama yang bersekongkol untuk menyingkirkan Soraya. Zahra juga berani menghadapi massa yang haus darah dan membela hak-hak Soraya sebagai perempuan.
Buku ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan diadaptasi menjadi film pada tahun 2008. Film ini disutradarai oleh Cyrus Nowrasteh dan dibintangi oleh Shohreh Aghdashloo sebagai Zahra dan Mozhan Marnò sebagai Soraya. Film ini mendapat pujian dari para kritikus dan penonton karena berhasil menyampaikan pesan buku dengan cara yang mengharukan dan menegangkan.
Comments
Post a Comment