Skip to main content

Pengaruh Tayangan Audio-Visual pada Aspek Kognitif, Perilaku, dan Modelling

Yo, guys! Kalian pernah nonton film atau kartun yang bikin kalian merasa kepingin jadi kayak karakternya? Pasti pernah dong. Nah, hal tersebut ternyata mempengaruhi aspek kognitif, perilaku, dan modelling kita, loh! Iyah, kita jadi lebih berpikir dan belajar dari tayangan tersebut, terus perilaku kita juga jadi ada pengaruhnya, misalnya kita meniru adegan yang kita suka, atau malah menunjukkan tingkah laku yang kurang baik.

   Ini terutama didapetin nih buat para remaja yang lagi ngejar jati diri, alias fase identity vs identity confuse. Jadi, seringkali kita nonton film yang bikin kita kagum sama karakter di dalamnya, misalnya Dilan. Dan itu bisa bikin kita kepikiran, "Gimana caranya supaya menjadi kayak Dilan ya? Kayak gimana sih ideal self-nya?" Nah, dan ini berbahaya nih kalau kita terlalu fokus sama ideal self kita, sementara kenyataannya beda banget.


    Dan ada lagi hal yang lebih berbahaya, misalnya adegan kekerasan atau kalimat-kalimat negatif. Ini khususnya berbahaya buat anak-anak yang masih bawah 18 tahun dan belum ada pengawasan orang dewasa. Kadang-kadang mereka suka nggak bisa menyaring adegan-adegan yang nggak boleh ditiru dan akhirnya terpengaruh deh, terutama kalau mereka punya pertahanan mental yang lemah. Ini bakal ngaruh banget lho ke psikis mereka yang masih labil.

    Nah, sebenarnya bukan hanya untuk persoalan film atau kartun aja loh, ini berlaku juga di dunia nyata dan maya. Tiap perbuatan dan tayangan yang kita saksikan dan dengar bisa ngaruh ke kita. Jadi, hati-hati ya dalam melihat dan mendengar sesuatu karena nggak disadari bisa jadi kita justru ngikutin budaya yang nggak baik. Sebagai muslim, kita juga perlu menerapkan Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman dalam hidup kita. Jangan sampai lho kita jadi "roboh" atau "peroboh mental" orang lain karena ngikutin hal-hal yang gak sesuai dengan ajaran agama kita.


Comments

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.