Kebuntuan ide seringkali menghampiri para penulis dalam proses menulis. Sulitnya memunculkan inspirasi menjadi alasan banyak orang untuk tidak menulis. Namun, ide atau inspirasi tidaklah sulit dicari. Setidaknya ada tiga fase yang bisa diakses guna memunculkan ide, yaitu fase indrawi, maknawi, dan transendensi.
Fase Indrawi
Fase indrawi dapat diakses dengan mudah, yakni dengan melihat ke sekitar kita. Tema alam, sosial, politik, keberagaman, tradisi budaya, dan hal lain yang dekat dengan indra manusia bisa menjadi lahan subur bagi ide tulisan. Bahkan hal-hal yang sederhana seperti rumput bergoyang pun bisa menjadi ide luar biasa.
Fase Maknawi
Fase maknawi bisa diakses melalui literatur, seperti buku, jurnal, hasil riset, publikasi, atau diskusi. Ide di fase ini lebih dekat dengan apa yang kita baca. Oleh karena itu, membaca menjadi hal yang sangat penting bagi seorang penulis. Ide lebih banyak didapat lewat bacaan. Semakin kuat tradisi membaca, maka ide akan semakin deras mengalir.
Fase Transendensi
Fase transendensi merupakan fase tertinggi, di mana seorang penulis sudah mencapai kebersihan hati serta kedalaman jiwa. Ide di fase ini lebih kepada makna intuitif atau ilham pemberian. Di fase inilah ide dan gagasan unik, ide besar, ide kreatif, dan belum terpikirkan lahir.
Selain tiga fase tersebut, penulis juga bisa mengakses ide dengan mengkondisikan tubuh. Kondisi tubuh yang baik akan mendukung proses mental seorang penulis. Menulis bukanlah pekerjaan yang emosional, namun kerja mental dan pikiran. Dalam menulis, seorang penulis mempertimbangkan berbagai aspek penunjang menulis, seperti diksi, teori, ide pokok, dan kesatuan paragraf.
Jangan khawatir jika kehilangan ide saat menulis. Para penulis sukses juga pernah mengalami hal tersebut. Ketika kesulitan menemukan ide, cobalah untuk membaca apapun dan tulislah apapun yang terlintas dalam pikiran. Dengan begitu, ide akan muncul dengan sendirinya.
Kesimpulannya, kebuntuan ide dalam menulis bisa diatasi dengan mengakses tiga fase yang telah disebutkan di atas. Jangan lupa juga untuk mengkondisikan tubuh sebelum menulis, dan jangan terlalu emosional saat menulis. Selamat menulis!
Comments
Post a Comment