Skip to main content

Kekuasaan, Kebenaran, dan Pemimpin: Pemikiran Foucault tentang Relasi Antara Manusia

Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal yang namanya kekuasaan. Pada masa purba, mereka bahkan rela memperebutkan kekuasaan demi kebutuhan hidup. Kini, kekuasaan sudah menjadi hal yang lazim dalam sistem kepemimpinan suatu negara.



Namun, ada orang yang menggunakan kekuasaan dengan cara yang salah seperti jual beli suara atau mempengaruhi KPU. Kekuasaan seharusnya tidak dipahami sebagai kepemilikan oleh sebagian kecil kelompok dalam masyarakat. Kekuasaan sebenarnya menyebar dalam hubungan-hubungan masyarakat dan tidak terpusat pada satu orang atau lembaga tertentu. Oleh karena itu, kekuasaan dapat dipandang secara positif.


Menurut Foucault, kekuasaan dan pengetahuan memiliki keterkaitan yang erat. Kekuasaan dapat menjadi alat pembenaran bagi hukum dan pengetahuan, begitu sebaliknya dengan pengetahuan maka kekuasaan bisa didapatkan. Setiap kekuasaan dapat mempengaruhi pembentukan pengetahuan, dan sebaliknya setiap pembentukan pengetahuan secara langsung dapat membentuk kekuasaan.


Dalam tatanan masyarakat modern, keberlangsungan sebuah kekuasaan dapat membuat tempat tersebut menjadi tempat modern. Oleh karena itu, kekuasaan seharusnya dipahami sebagai hubungan yang rasional, produktif, positif, dan diskursif.

Kekuasaan dapat menciptakan kebenaran sendiri dan menyebarluaskannya kepada orang lain agar mereka mengikuti kebenaran tersebut. Hal ini terjadi karena kekuasaan memiliki kontrol terhadap media dan opini publik yang mungkin menguntungkan mereka. Namun, oposisi atau penentangan terhadap kekuasaan sangat penting agar kekuasaan tidak melanggengkan kekuasaannya tanpa adanya kritik.


Seorang pemimpin tidak hanya sebagai simbol, tetapi yang terpenting adalah kebijakannya untuk orang lain dan masyarakat yang ia pimpin. Pemimpin harus adil dan tidak hanya mencari popularitas atau terlibat dalam korupsi. Jika seorang pemimpin tidak lagi berjalan di jalan kebenaran, maka kita harus mengingatkan dengan baik.


Pemikiran Foucault tentang kuasa dan pengetahuan bertujuan agar individu dapat mandiri dan menemukan jalan hidupnya sendiri. Jika seseorang dapat mengatur dirinya dengan baik, maka ia juga dapat mengatur orang lain dengan benar. Oleh karena itu, kekuasaan bukan hanya milik kelompok tertentu atau negara, tetapi dimiliki oleh semua orang dalam relasi antar manusia.

Comments

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.