Pada Minggu, 16 April 2023, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Majelis Jemaat Tulungagung mengadakan kegiatan bagi takjil dan buka puasa bersama. Kegiatan ini melibatkan seluruh komunitas lintas iman yang tergabung dalam Aliansi Kebhinekaan seperti GUSDURian Bonorowo, Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Parisadha Hindhu Dharma (PHDI), Penghayat, Budhis, dan lain-lain.
Selain GKI, GKJW juga telah melangsungkan kegiatan bagi takjil dan buka puasa bersama sepekan sebelumnya. Salah satu penggerak dari Gusdurian Bonorowo Tulungagung, Umami, mengatakan bahwa kegiatan semacam ini rutin dilaksanakan setiap tahun. "Jadi dari tahun ke tahun yang selalu mengadakan kegiatan bagi takjil dan buka bersama itu ada GKJW, GKI, dan biasanya juga di lokasi lain yang diadakan oleh GKJW," ungkapnya.
Pembagian takjil dimulai pukul 15.00 WIB dengan membagikan nasi kotak kepada beberapa tukang becak di daerah Jepun, dan dilanjutkan dengan pembagian snack kepada masyarakat yang melintas pada pukul 16.00 WIB. Dalam kegiatan bagi takjil ini, GKI telah menyediakan 500 kotak takjil.
Setelah pembagian takjil, Dwi selaku ketua jemaat GKI dan beberapa perwakilan komunitas lintas iman menyampaikan sambutan singkat yang diakhiri dengan pembacaan doa dari Pendeta terkait. Melalui sesi tersebut, Dwi juga menyatakan bahwa bagi-bagi takjil merupakan program rutin dari jemaat GKI Tulungagung sebagai bentuk toleransi kepada umat Muslim.
"Bagi-bagi takjil itu sendiri merupakan program rutin dari jemaat sini, sebagai bentuk toleransi kepada saudara kita yang Muslim," ungkapnya.
Dwi menambahkan bahwa awalnya kegiatan ini hanya melibatkan jemaat GKI saja, namun sejak adanya Aliansi Kebhinekaan, GKI telah melibatkan teman-teman komunitas lintas iman untuk ikut serta agar dapat menjalin kebersamaan sebagai sesama umat Tuhan.
"Kalau kemarin kita membagi takjil sendiri, kalau sekarang kita membagi takjil bersama teman-teman lintas iman, suasana dan maknanya berbeda. Kebersamaannya membuat kita bisa berbagi cerita, sharing gitu. Akhirnya, kita tidak lagi melihat agama kita, kita adalah teman dan sesama umat Tuhan," ucapnya.
Ia pun berharap agar acara ini tidak berhenti sampai di sini saja, sehingga akan ada kesinambungan baik yang dilestarikan oleh generasi selanjutnya. Pendeta GKI Tulungagung, Cornelio, menambahkan bahwa generasi yang akan datang harus melanjutkan kegiatan ini.
"Untuk generasi yang akan datang, Aliansi Kebhinekaan dan jemaat-jemaat yang tergabung di dalamnya. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kontribusi positif dan langkah konkret untuk membangun kerukunan antarumat beragama di Indonesia," ujarnya.
Diharapkan kegiatan-kegiatan seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas-komunitas lain di Indonesia untuk terus memperkuat kerukunan antarumat beragama. Kita perlu terus mendorong terciptanya rasa saling menghargai dan memahami antarumat beragama demi terciptanya kedamaian dan kebahagiaan bersama.
Comments
Post a Comment