Skip to main content

Eksis: Kebutuhan Baru Manusia di Era Digital

Sedang ngetrend banget nih kata "eksis", dari media sosial, televisi, radio, sampe ke dunia nyata. Asal usulnya sih dari kata "exist" dalam bahasa Inggris yang artinya "ada" atau "hidup". Secara keseluruhan, "eksis" artinya seseorang pengen diakui keberadaannya sama orang lain.



Dulu kan cuma pejabat, artis, pengusaha, atau pemuka agama yang diakui keberadaannya sama masyarakat. Tapi sekarang, berkat teknologi dan media sosial, semua orang bisa jadi eksis. Banyak yang pake media sosial buat nunjukin eksistensinya. Mulai dari orang biasa sampe politikus terkenal, semuanya pake media sosial buat eksis.


Tapi ya kadang-kadang juga jadi kecanduan eksis di media sosial, sampe nutupin kenyataan tentang dirinya sendiri. Jadi penting juga buat bisa mengontrol diri dalam menggunakan media sosial.


Eksis sekarang jadi kebutuhan buat banyak orang. Sebagai manusia, kita cenderung memenuhi kebutuhan setelah kebutuhan yang lebih dasar terpenuhi. Kebutuhan manusia kan ada lima, yaitu kebutuhan fisik, keamanan, hubungan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Nah, eksis masuk dalam kategori kebutuhan buat diakui, dicintai, dan dihargai sama orang lain.


Di era sekarang, keinginan buat terlihat eksis udah jadi budaya baru di kalangan mahasiswa. Mereka pada pake sosial media buat promosiin acara mereka dengan desain yang menarik agar orang lain tertarik buat dateng. Bahkan organisasi-organisasi mahasiswa pada bersaing buat menarik perhatian dengan bikin pamflet kegiatan yang keren.

Di kampus, eksis itu penting banget, apalagi buat organisasi mahasiswa. Nah, biasanya mereka pake sosial media buat promosiin acara yang mereka bikin. Yang lucunya, kadang mereka terlalu fokus buat bikin desain yang cakep tanpa ngeliatin nilai manfaat kegiatan itu buat mahasiswa lain. Akibatnya, acaranya jadi kayak kumpul-kumpul doang, tanpa ada kontribusi yang bermanfaat buat orang lain. Makanya penting banget buat kita sebagai mahasiswa buat ngeliatin esensi dari kegiatan yang kita bikin, jangan cuma fokus sama eksistensi organisasi doang. Kalo kegiatannya bener-bener bermanfaat, pasti bakal lebih keren daripada sekedar acara kumpul-kumpul biasa.

Nah, kamu pasti pernah mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa di kampus, kan? Seru, ya, kalau ada acara talkshow atau sayembara menulis. Tapi, ada juga organisasi yang hanya fokus pada penampilan dan lupa untuk membuat kegiatan yang bermanfaat. Bete, deh, kalau datang ke acara yang hanya sekedar kumpul-kumpul tanpa memberikan kontribusi positif buat kita.


Sebenarnya, sebagai mahasiswa, kita harus lebih peduli sama esensi dari kegiatan yang kita buat. Kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa lain pasti lebih seru dan nggak bikin kita ngerasa buang-buang waktu, kan? Kalau organisasi mahasiswa ingin eksis dan dikenal, sebaiknya mereka bikin konsep kegiatan yang matang dan memiliki tujuan yang jelas. Tujuannya haruslah bermanfaat bagi banyak orang atau bisa menjadi cara untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.


Mau contoh? Misalnya, kalau kita mau membuat mahasiswa gemar membaca dan diskusi, kita nggak cukup hanya mengajak mereka untuk membaca atau menghadiri acara diskusi. Kita juga harus menyediakan sarana yang memadai dan ide yang bagus supaya mereka semakin tertarik. Kita bisa sediakan banyak buku bagus atau tempat sampah yang cukup banyak, lalu ajak petugas kebersihan buat jadi contoh buat mahasiswa yang lain.


Nggak hanya itu, kalau kita mau bikin acara diskusi seru, kita harus bikin konsep yang bagus dan memberikan manfaat buat banyak orang. Mahasiswa nggak hanya jadi konsumen ilmu pengetahuan, tapi juga produsen. Jadi, diskusi harus jadi ajang bagi semua orang untuk bisa belajar dan berkontribusi. Kita jangan cuma bikin panggung eksistensi kita sendiri.


Pokoknya, kita harus terus belajar dan berprogres, supaya bisa bikin perubahan yang lebih baik lagi. Semangat, ya!

Comments

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.