Skip to main content

Perjalanan Panjang di Dunia Pendidikan: Dari Fokus pada Pendidikan Islam Hingga Menemukan Strategi Mendidik Anak Sholeh

 Haloooo...salam kenal teman-teman pembaca! Kalian suka bahas isu pendidikan gak sih? Nah, saya nih punya pengalaman yang cukup panjang di bidang pendidikan. Selama S-1, saya kuliah di Fakultas Tarbiyah, dan selama itu juga saya banyak mempelajari tentang keilmuan pendidikan.



Sampai saat ini, saya masih tertarik untuk membaca buku-buku pendidikan dan artikel jurnal, terutama yang berkaitan dengan Studi Islam. Dulu, saya fokus pada pendidikan Islam, dan bisa dibilang, saya cukup intens membaca buku-buku dengan judul seperti Rekonstruksi Pendidikan Nasional, Menjadi Guru Inspiratif, dan Komunikasi Pendidikan.

Meskipun sekarang saya lebih banyak menulis tentang Studi Islam, jangan salah ya...saya masih mengikuti terus perkembangan dunia pendidikan. Karena kebetulan saya bekerja sebagai dosen, jadi memang saya terus bertautan dengan dunia pendidikan.

Selain itu, saya juga terlibat dalam beberapa kegiatan, seperti jadi pengurus Komite Madrasah di MAN 2 Tulungagung. Saya juga jadi Pembina organisasi IKAPPMAM Cabang Tulungagung di Pondok Pesantren Mam’baul Ma’arif Denanyar Jombang, dan beberapa lembaga lainnya.

Oh iya, saya juga suka banget mencatat hasil ceramah atau pengajian yang saya dengar. Saya kumpulin semua itu dan olah menjadi sebuah makna yang indah. Salah satu catatan saya adalah tentang bagaimana mendidik anak agar bisa menjadi anak sholeh. Sumbernya dari ceramah KH. Syamsul Abadi Al-Hafidz.

Dalam pengajiannya, beliau menawarkan lima strategi untuk mendidik anak agar bisa menjadi anak sholeh. Yang pertama, jika ada tamu, diusahakan untuk menyajikan makanan. Ini nggak cuma sebatas membuka hati untuk orang lain aja, tapi juga berkaitan dengan perilaku orangtua agar bisa dermawan dan nggak pelit. Jadi, anak kita juga bisa ikut belajar untuk berbagi.

Yang kedua, kita harus mendahulukan perintah Allah daripada apa pun yang lain. Ini memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi paling nggak kita harus terus berusaha untuk mengajarkan hal ini kepada anak-anak kita.

Ketiga, jangan terlalu banyak memikirkan kehidupan anak kita sendiri. Sebagai orang tua, tugas kita adalah memberikan pendidikan yang terbaik. Yang keempat, nggak ada orangtua yang berhasil mendidik anaknya sendiri. Kita butuh bantuan orang lain untuk bisa menjalankan tugas ini dengan baik.

Terakhir, strategi yang ditawarkan KH. Syamsul Abadi adalah melakukan usaha spiritual secara konsisten. Hal ini berkaitan dengan pentingnya berdzikir agar ada pertolongan Allah untuk anak-anak kita.

Yah, meskipun ini hanya salah satu sudut pandang dari banyaknya yang ada, saya rasa strategi-strategi tersebut cukup bisa dijadikan referensi untuk para orangtua dan pendidik dalam mendidik anak-anak mereka.

Bagaimana pendapat teman-teman? Yuk, share pengalaman dan ide kalian tentang dunia pendidikan juga!

Original Source: https://www.spirit-literasi.id/2023/03/tirakat-orang-tua-dan-pendidikan-anak.html


Comments

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.