Skip to main content

Tradisi Baritan: Doa Warga Blitar untuk Menolak Bencana dan Menciptakan Harmoni

Tradisi baritan merupakan salah satu tradisi turun-temurun yang masih eksis dan diterapkan oleh masyarakat Jawa, khususnya di Blitar. Adat ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terkait dengan alam dan digunakan untuk sedekah Bumi serta mencegah bencana, termasuk pandemi corona yang semakin hari menyerang banyak korban.

Dalam kegiatan baritan, warga desa Kemlaka, Nglegok, Kabupaten Blitar, melakukan ritual di sekitar lingkungannya dengan membawa ambeng dan aneka masakan. Dengan pakaian sopan, warga dengan khusuk mengikuti ritual yang dipimpin oleh tokoh agama sekitar. Mereka berharap, dengan wasilah ritual baritan, musim pagebluk yang menyerang warga Indonesia, khususnya Blitar bisa cepat lenyap.


Tradisi baritan tidak hanya digunakan ketika mendapatkan musibah, tetapi juga digunakan untuk menciptakan kehidupan yang sosialis, humanis, dan harmonis. Tradisi dalam masyarakat Jawa merupakan bentuk keyakinan dan kepasrahan, bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan setingan dari Sang Khalik.

Meskipun ritual baritan dilakukan secara bersama oleh warga dari golongan muda, dewasa, hingga tua, mereka tetap menaati protokol pemerintah dengan tetap menjaga jarak dan menggunakan masker. Ritual baritan merupakan bentuk aktivitas sosial berwujud upacara yang dilakukan secara tradisional dan menjadi bagian dari warisan nenek moyang yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Tradisi ini merupakan bentuk perwujudan keselarasan hubungan antar manusia dengan sesamanya, alam semesta dengan alam seisinya, serta manusia dengan Sang Khalik. Dengan menjaga dan melestarikan tradisi seperti ini, diharapkan kekayaan tradisi dan budaya masyarakat Jawa bisa terus berlanjut hingga generasi mendatang.


Comments

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.