Skip to main content

Sedekah Bumi di Pucanglaban: Mempererat Kebersamaan Masyarakat

 Ada sebuah ritual yang digelar oleh masyarakat di Desa Pucanglaban, namanya Sedekah Bumi. Ritual ini dilaksanakan setiap awal musim cocok tanam dan biasanya pada saat perpindahan dari musim kemarau ke musim penghujan. Mereka memohon agar bumi Pucanglaban diberikan tanah yang subur, hasil panen yang memuaskan, dan dijauhkan dari hama-hama tanaman. Selain itu, ritual ini juga sebagai wujud syukur atas keamanan bumi Pucanglaban dari virus corona yang mewabah.



Tempat pelaksanaan ritual ini ada di makam keramat Mbah Trojiwo atau Padepokan Punden Trojiwo. Menurut Tumijan selaku juru kunci punden, makam tersebut sebenarnya merupakan pemukiman rumah kuno. Hal itu dibuktikan dengan adanya godong pedang-pedangan dan lumpang di pojokan punden.


Acara ini dihadiri oleh seluruh masyarakat Pucanglaban, muspika, koramil, kapolsek, perangkat desa, tokoh agama, dan sesepuh pini sepuh. Acaranya dimulai dengan pembukaan, disusul dengan sambutan-sambutan, doa bersama, dan hajatan selamatan yang dipimpin oleh Juru Kunci Mbah Tumijan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pentas seni Jaranan Tridho Taruna Pucanglaban, dan diakhiri dengan makan bersama yang diisi dengan berbagai macam hidangan yang disajikan di dalam wadah lengkong dari pelepah pisang.


Mereka makan bersama-sama dan semua orang terlihat baur, tanpa ada batas sosial yang menghalangi. Bagi Maduki selaku Kepala Desa Pucanglaban, tradisi ini harus tetap lestari, agar anak cucu mereka nanti juga bisa ikut menikmatinya. Keren ya, masih ada masyarakat yang mempertahankan dan merayakan tradisi seperti ini!


Comments

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.